Mengalami serangan maag memang menimbulkan rasa tidak nyaman, apalagi jika Maag menyerang ketika Anda sedang berpuasa. Rasa tidak nyaman yang timbul oleh karena Maag menjadi berkali lipat, karena tidak dapat diatasi dengan makan ataupun minum. Lalu, bagaimana penderita Maag dapat berpuasa tanpa khawatir Maag akan kambuh?
Sakit maag atau dispepsia adalah rasa tidak nyaman di perut, seperti nyeri di perut bagian atas, perut kembung, perut mudah terasa penuh, baik ketika makan maupun setelah makan, rasa panas di dada atau ulu hati, dan rasa asam di mulut. Perut terasa penuh, rasa panas di perut bagian atas, serta perut kembung. Kondisi ini merupakan gejala penyakit di lambung, seperti tukak lambung atau gastritis.
Walaupun tidak mudah menjalaninya, namun penderita maag pada dasarnya dapat melakukan ibadah puasa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Hojjatolah Rahmi, dkk dengan judul Effects of Ramadan Fasting on Dyspepsia Symptoms tahun 2017, yang menjelaskan bahwa puasa saat Ramadan tidak memberikan pengaruh pada berbagai gejala maag kecuali rasa tidak nyaman di perut setelah makan.
Maag merupakan masalah pencernaan, sehingga kondisi ini dapat diatasi dengan pengaturan makanan yang tepat. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan menderita gangguan pencernaan yang umum terjadi saat berpuasa.
- Jangan pernah melewatkan sahur. Sahur akan memberikan tenaga yang dibutuhkan ketika berpuasa.
- Hidrasi dengan minum air putih
Tetap terhidrasi sangat penting saat berpuasa. Cobalah untuk minum 2 – 3 liter sehari.
- Hindari minuman bersoda dan berkafein
Minuman bersoda memiliki kandungan gula yang tinggi dan gas dapat menyebabkan kembung. Cobalah untuk menghindari minuman dengan kafein, karena bersifat diuretik dimana akan menyebabkan lebih sering buang air kecil yang dapat menyebabkan dehidrasi dan kafein dapat menyebabkan kram perut dan diare saat diminum saat perut kosong.
- Hindari makan berlebihan
Berbuka puasa dengan makan besar dapat menyebabkan kram perut dan refluks asam lambung. Kapan pun memungkinkan, berbuka puasa sebaiknya diawali dengan camilan kecil.
- Jangan menunda berbuka puasa..
- Hindari makanan tinggi lemak, pedas, ataupun asam
Makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Ini dapat menyebabkan sakit perut dan menyebabkan rasa mual.
- Pastikan menu berbuka puasa mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak, buah, dan sayuran
- Kelola stres dengan baik. Stres merupakan salah satu faktor risiko pemicu Maag, sehingga beristirahatlah yang cukup selama berpuasa dan lakukan teknik relaksasi jika diperlukan.
Jadi, para penderita Maag tidak perlu terlalu khawatir untuk berpuasa saat Ramadan, ya. Memang, masih ada risiko Maag untuk kambuh yang akan membuat sensasi tidak nyaman di perut. Ketika hal itu terjadi, tak perlu memaksakan diri untuk melanjutkan berpuasa. Sebaiknya, segera atasi Maag dan konsultasikan ke dokter.
Leave a Reply